Photobucket

Sahabat Maya :

Wednesday, June 30, 2010

PERANGKAP TIKUS



Gambar lawak

Seekor tikus

mengintip di balik celah

di tembok untuk mengamati

sang petani dan isterinya,

saat membuka sebuah bungkusan.

Ada makanan fikirnya?

Tapi, dia terkejut sekali,

ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus.

Lari kembali ke ladang pertanian itu,

tikus itu menjerit memberi peringatan;



"Awas,

ada perangkap tikus di dalam rumah,

hati-hati,

ada perangkap tikus di dalam rumah!"




Sang ayam dengan tenang

berkokok dan sambil mengais-ngais tanah,

mengangkat kepalanya dan berkata,

"Ya maafkan aku Pak Tikus.

Aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu,

tapi buat aku secara peribadi

tidak ada masalahnya.

Jadi jangan buat aku sakit kepalalah

mendengarkan pekikkanmu itu."




Tikus berbalik dan pergi

menuju sang kambing.

Katanya,

"Ada perangkap tikus di dalam rumah,

sebuah perangkap tikus di rumah!"




"Wah,

aku menyesal dengar perkhabaran ini,"

si kambing menghibur dengan penuh simpati,

"Tetapi tak ada sesuatu pun

yang bisa kulakukan kecuali berdoa.

Yakinlah,

kamu sentiasa ada dalam doa-doaku!"

kata si kambing dengan nada yang sinis.




Tikus kemudian berbelok menuju si lembu.

"Oh, sebuah perangkap tikus?

Jadi saya dalam bahaya besar ya?"

kata lembu itu sambil ketawa,

berleleran air liur.




Jadi tikus itu kembalilah ke rumah,

dengan kepala tertunduk

dan merasa begitu patah hati,

kesal dan sedih,

terpaksa menghadapi

perangkap tikus itu sendirian.

Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.




Malam tiba,

dan terdengar suara bergema

di seluruh rumah,

seperti bunyi perangkap tikus

yang berjaya menangkap mangsa.

Isteri petani berlari

pergi melihat apa yang terperangkap.

Di dalam kegelapan itu

dia tak boleh melihat

bahawa yang terjebak itu

adalah seekor ular berbisa.

Ular itu sempat mematuk

tangan isteri petani itu.

Petani itu bergegas membawanya

ke rumah sakit.




Si isteri kembali ke rumah

dengan tubuh menggigil, demam.

Dan, sudah menjadi kebiasaan,

setiap orang sakit demam,

ubat pertama adalah memberikan sup ayam

segar yang hangat.

Petani itu pun mengasah pisaunya,

dan pergi ke kandang,

mencari ayam untuk bahan supnya.




Tapi, bisa itu sungguh jahat,

si isteri masih belum sembuh.

Banyak jiran dan tetangganya

yang datang mengunjunginya,

dan tamu pun tidak putus-putus

ke rumahnya.

Ia pun harus menyiapkan makanan,

dan terpaksa, kambing di kandang

dia dijadikan gulai.

Tapi, itu tak cukup untuk dihidangkan

kepada tetamu yang datang.

Si isteri mati,

dan beratus-ratus orang datang

untuk mengurus pemakaman, juga selamatan.

Tak ada cara lain,

lembu di kandang pun dijadikan habuan,

untuk ratusan pelawat.




Kawan,

apabila kita mendengar ada seseorang

yang menghadapi masalah

dan difikirkan itu tidak ada kaitannya dengan kamu,

ingatlah bahwa

apabila ada "perangkap tikus"

di dalam rumah,

seluruh "ladang pertanian" ikut menanggung risikonya.

Sikap mementingkan diri sendiri

lebih banyak keburukan dari baiknya.

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...