Photobucket

Sahabat Maya :

Saturday, November 6, 2010

Cerita Tempayanku Retak




[motivational_posters_04.jpg]


Tempayanku Retak

[motivational_posters_15.jpg]

Seorang tukang air

memiliki dua buah tempayan besar.

Masing-masing bergantung pada

kedua ujung sebuah pikulan

yang dibawa menyilang pada bahunya.

Satu dari tempayan itu retak,

sedangkan tempayan satunya lagi tidak.

Tempayan yang tidak retak itu

selalu dapat membawa air penuh,

walaupun perjalanan yang panjang dari

mata air ke rumah majikannya.

Tempayan retak itu

hanya dapat membawa air

setengah penuh.

Hal ini terjadi setiap hari

selama dua tahun.

Si tukang air hanya dapat membawa

satu setengah tempayan air

ke rumah majikannya.

Tentu saja

si tempayan yang tidak retak itu

merasa bangga

akan prestasinya kerana

dapat menunaikan tugas

dengan sempurna.

Di pihak lain,

si tempayan retak

merasa malu sekali

akan ketidaksempurnaannya

dan merasa sedih

sebab ia hanya dapat

memberikan setengah

dari apa yang sepatutnya

ia dapat berikan

kepada majikannya.


[motivational_posters_21.jpg]

[motivational_posters_19.jpg]



Setiap Orang Memiliki kekurangan


Setelah dua tahun

tertekan oleh kegagalan pahit ini,

tempayan retak berkata

kepada si tukang air,

“Saya sungguh malu

kepada diri saya sendiri

dan saya mohon maaf

yang sebesar-besarnya”

“Mengapa?” tanya si tukang air.

"Mengapa kamu merasa malu ?”

"Saya hanya mampu.................

selama dua tahun ini,

membawa setengah kandungan air

dari yang seharusnya dapat saya bawa.

Adanya retakan pada sisi saya

telah membuat air yang saya bawa bocor

sepanjang jalan menuju rumah majikan kita.

Kerana cacatku itu,

saya telah

membuatmu rugi.”

Si tukang air merasa kasihan

kepada si tempayan retak,

dan dalam belas

kasihannya, ia menjawab,

” Jika kita kembali ke rumah majikan esok,

aku ingin

kamu memperhatikan bunga-bunga indah

di sepanjang jalan.”


Benar.

Ketika mereka naik ke bukit,

si tempayan retak memperhatikan

dan baru


menyedari bahwa ada bunga-bunga indah

di sepanjang sisi jalan dan itu

membuatnya sedikit terhibur.

Namun pada akhir perjalanan,

ia kembali merasa sedih kerana

separuh air yang dibawanya telah bocor

dan kembali tempayan retak itu

meminta maaf kepada si tukang air

atas kegagalannya.

Si tukang air berkata kepada tempayan itu,

“Apakah kamu tidak memperhatikan

adanya bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu ?

Tapi, tidak ada bunga

di sepanjang jalan di sisi tempayan lain

yang tidak retak itu ?”

Itu kerana

aku selalu menyedari akan

cacatmu dan aku memanfaatkannya.

Aku telah menanam benih-benih bunga di

sepanjang jalan di sisimu dan setiap hari

jika kita berjalan pulang dari mata air,

kamu mengairi benih-benih itu.

Selama dua tahun ini,

aku telah dapat

memetik bunga-bunga indah itu

untuk dapat menghias meja majikan kita.

Tanpa adanya kamu ,

majikan kita tidak akan dapat

menghias rumahnya

seindah sekarang.”



p/s : Setiap orang memiliki cacat dan kelemahan sendiri.

Kita semua adalah tempayan retak,

namun jika kita mahu,

Tuhan akan menggunakan kekurangan kita

untuk maksud tertentu.

Dimata Tuhan yang bijaksana,

tidak ada yang terbuang percuma.

Jangan takut akan kekurangan.

Kenalilah kelemahan dan kita dapat menjadi

sarana keindahan Tuhan.

Ketahuilah dalam kelemahan kita.......

kita menemukan kekuatan kita!!!!!!!!!!!


[motivational_posters_18.jpg]



Teruskan membaca..

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...